Memuat Data...

Pertanyaan Yang Sering Ditanyakan (F.A.Q)

Apakah orang tua rentan terkena COVID-19?

Tidak hanya manula, bahkan generasi muda pun dapat tertular COVID-19 jika tidak menjaga diri. Biasanya, manula memang rentan terkena COVID-19 dikarenakan sistem imun tubuh yang sudah tidak seprima dulu. Selain itu, manula yang memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi, diabetes, penyakit pernapasan, atau penyakit parah lainnya memiliki kemungkinan besar untuk tertular COVID-19 akut.

Apakah COVID-19 perlu dikhawatirkan?

Sebanyak 80 persen kasus COVID-19 bersifat "ringan", sehingga perawatan yang cukup dapat memulihkan mereka segera dalam waktu cepat. Namun, dikarenakan penyebarannya yang cepat, diimbau untuk tetap waspada pada penyebaran COVID-19. Jika Anda merasakan gejala-gejalanya, maka jangan ragu untuk menghubungi Hotline 024-3580713 atau ke fasilitas kesehatan terdekat.

Apakah COVID-19 sama dengan SARS dan MERS?

Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV) yang berawal dari 2003 dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) pada 2012 memang sama-sama menyerang pernapasan, sama seperti COVID-19. Meskipun disebabkan oleh jenis virus yang sama, COVID-19, dan MERS serta SARS memiliki jenis virus corona yang berbeda. Dari segi penularan, COVID-19 jauh lebih pesat dibandingkan SARS dan MERS.

Perlukah saya menggunakan masker?

Perlu. Karena ketika seseorang berada di luar rumah, akan ada banyak sekali ancaman penularan virus. Sesuai rekomendasi dari WHO, semua orang (baik yang sakit maupun yang sehat) perlu menggunakan masker. Masyarakat umum, dapat menggunakan masker berbahan dasar kain. Penggunaan masker kain tidak lebih dari 4 (empat) jam. Setelahnya, masker harus dicuci menggunakan sabun dan air, serta dipastikan bersih sebelum dipakai kembali. Masker bedah atau masker N95 hanya untuk tenaga kesehatan (karena terbatas). Lindungi diri kita dengan cara : semua orang menggunakan masker saat keluar rumah

Apakah COVID-19 dapat melekat pada benda mati?

Ya. COVID-19 dapat menempel pada benda mati atau barang selama beberapa jam atau beberapa hari jika tidak secepatnya dibersihkan dengan disinfektan. Akan tetapi, ketahanan COVID-19 menempel pada satu benda tergantung dari beberapa faktor seperti suhu, kelembapan, dan jenis permukaan. Sesudah membersihkan barang yang terpapar COVID-19 dengan disinfektan, segera bersihkan tangan dengan alkohol atau sabun. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut.

Apakah COVID-19 sudah ada obatnya?

Hingga saat ini, vaksin dan obat untuk COVID-19 masih dalam tahap penelitian. Pengobatan masih berupa pengobatan suportif.

Apakah hewan peliharaan dapat menularkan COVID-19?

WHO menyatakan bahwa COVID-19 tidak dapat ditularkan dari hewan peliharaan apapun, baik anjing maupun kucing. Tidak ada dasar ilmiah yang mendukung penyebaran COVID-19 lewat hewan peliharaan. Namun Anda tetap perlu menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan setelah melakukan kontak dengan hewan peliharaan.

Apakah ada hal lain yang tidak boleh dilakukan demi mencegah COVID-19?

Tidak merokok dan tidak menggunakan masker berlapis-lapis. Jika Anda memang mengalami gejala-gejala COVID-19, segera hubungi Hotline 119, +62811404119 atau laporkan diri ke rumah sakit rujukan virus corona.

Apakah Antibiotik efektif mencegah dan menangani COVID-19?

Tidak. Antibiotik tidak dapat melawan virus, melainkan hanya melawan infeksi bakteri. COVID-19 disebabkan oleh virus sehingga antibiotik tidak efektif. Antibiotik tidak boleh digunakan untuk mencegah atau mengobati COVID-19. Antibiotik hanya digunakan sesuai arahan dokter untuk mengobati infeksi bakteri.

Apa itu Virus Corona (COVID-19)

Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernapasan Akut Berat/Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan, Tiongkok, pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19).

Apa gejala terinfeksi Coronavirus.?

Gejala COVID-19 sebagai berikut: 1. Demam ? 38°C 2. Batuk kering 3. Sesak napas 4. Nyeri tenggorok/menelan Jika ada orang yang dalam 14 hari sebelum muncul gejala tersebut pernah melakukan perjalanan ke negara terjangkit atau pernah merawat/kontak erat dengan penderita COVID-19, maka orang tersebut akan diperiksa melalui pemeriksaan laboratorium lebih lanjut untuk memastikan diagnosisnya. Jika ada gejala di atas DAN ada riwayat perjalanan dari negara terjangkit COVID-19 atau Anda terpapar dengan pasien positif COVID-19, hubungi Call Center Tanggap COVID-19 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah di nomor 119 atau di nomor +62811404119 untuk mendapat arahan lebih lanjut.

Siapa Yang Termasuk dalam ODP (Orang Dalam Pemantauan).?

Orang Dalam Pemantauan (ODP) adalah seseorang yang mengalami demam (?38°C) atau riwayat demam; atau ISPA TANPA pneumonia DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala, memenuhi salah satu kriteria: memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah yang melaporkan transmisi lokal” atau “memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di area transmisi lokal di Indonesia”.

Siapa yang termasuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP).?

Pasien Dalam Pengawasan adalah seseorang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yaitu demam (?38°C) atau riwayat demam; disertai salah satu gejala/tanda penyakit pernapasan seperti: batuk/sesak nafas/sakit tenggorokan/pilek/pneumonia ringan hingga berat DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala, memenuhi salah satu kriteria: "memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di luar negeri yang melaporkan transmisi lokal" atau "memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di area transmisi lokal di Indonesia"; atau Seseorang dengan demam (?38°C) atau riwayat demam atau ISPA DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi atau probabel COVID-19; atau Seseorang dengan ISPA berat/pneumonia berat di area transmisi lokal di Indonesia yang membutuhkan perawatan di rumah sakit DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.